Minggu, 13 Oktober 2013

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 

A.   DEFINISI  KEPUTUSAN MENURUT PARA AHLI

Berikut ini beberapa definisi mengenai keputusan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :

(1)  Menurut Ralp C.Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
(2)  Menurut Mary Follet
Keputusan adalah suatu hukum atau sebagai hukum situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
(3)  Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH.
Keputusan adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut,dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternative.

Jadi dapat disimpulkan definisi dari keputusan adalah hasil dari pemikiran guna untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam situasi tertentu dalam menjawab segala permasalahan.


B.   DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENURUT PARA AHLI

Menurut para ahli pengambilan keputusan adalah ,sebagai berikut :

1)    Menurut George R.Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.

2)    Menurut S.P.Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

3)    Menurut James A.F.Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian dari pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternative terbaik dari beberapa alternative yang ada secara sistematis untuk digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.


C.   DEFINISI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Proses pengambilan keputusan adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam membuat suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah kerangka dasar, dari kerangka tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tahap-tahap yang lebih khusus dan lebih operasional.

Secara umum,proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

1)    Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya : berawal dari isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.

2)    Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1.    Identifikasi alternative-alternatif keputusan dalam memecahkan masalah.
2.    Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
3.    Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk tabel hasil .
4.    Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.

3)    Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi tertentu.


D.   MODEL PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Simon (1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri atas 3 fase :
1.    Intelligence (penelusuran lingkup masalah)
2.    Design (perancangan penyelesaian masalah)
3.    Choice (pemilihan tindakan)


E.   TIPE-TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.              Keputusan yang diprogramkan 
 Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan sesuai dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku. Biasanya hasil atau dampak dari keputusan ini tidak mengejutkan karena cenderung berulang-ulang dan lebih bersifat rutinitas. Kehadiran keputusan ini sering dengan mudah dapat diantisipasi sebelumnya oleh karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Kegiatan audit mutu internal, Rapat tinjauan manajemen, Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan suku cadang secara rutin, Mengikuti pelatihan yang direncanakan.

2.    Keputusan yang tidak diprogramkan 
Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak direncanakan sebelumnya. Biasanya berkenaan dengan masalah-masalah baru dan bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini, pimpinan cenderung menggunakan pertimbangan, intuisi, dan kreativitas. Tipe keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan keputusan yang diprogramkan. Waktunya sering tidak bisa diduga, bersifat darurat dan segera sehingga cukup menyulitkan pimpinan dalam mengambil keputusan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Keluhan dari pelanggan, Keterlambatan distribusi ke pelanggan, Kerusakan mesin yang berakibat fatal, Pengunduran diri personel inti, Unjuk rasa dan pemogokan karyawan.


F.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH


1.    Masalah sederhana corak/jenis masalah
2.    Masalah rumit corak/jenis masalah
3.    Masalah terstruktur
4.    Masalah yang tidak terstruktur



G.   PEMBELIAN

Pembelian menurut Mulyadi (2001) ,pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Dalam mempelajari perilaku konsumen, sebagai produsen atau perusahaan harus mengerti dalam mengambil keputusan. Konsumen banyak yang tidak mampu membuat keputusan yang masuk akal (rasional) dengan menimbang sampai alternative. Dan jika konsumen telah mencapai proses pengambilan keputusan tersebut,maka konsumen akan lebih emosional dalam mencapai kebutuhan mereka. jika konsumen telah bersedia membeli produk, maka konsumen akan melakukan evaluasi produk tersebut.


H.   DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN

Dalam pengambilan keputusan meliputi lima tahap :

1. Penetapan  masalah.

2) Pencarian informasi.

3) Evaluasi terhadap pilihan.

4) Pemilihan.

5) Hasil dari pilihan.
Langkah-langkah berikut ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :
1)    Need Aurosal.
2)    Proses informasi konsumen
3)    Evaluasi Merek.
4)     Pembelian
5)    Evaluasi sesudah pembelian
Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :

• Barang dengan harga tinggi.

• Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis.

• Barang yang kompleks seperti computer.

• Barang special seperti peralatan olah raga, perabot.

• Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian, kosmetik




SUMBER :


(juliadi.wikispaces.com/.../keputusan+dan+pengambila..)


NAMA                  : RUTH APRIYANA TRI AYU
NPM                    : 19211500
KELAS                : 3EA17


Tidak ada komentar:

Posting Komentar